Portal Sakti - Polri Ungkap Generasi Muda Teroris JI Simulasi Penyergapan VVIP. Densus 88 Antiteror Polri membongkar keberadaan pusat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Generasi muda teroris JI dilatih berbagai hal, salah satunya simulasi penyergapan VVIP.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020), menyebut salah satu pelatih generasi muda teroris JI ini ialah teroris Joko Priyono alias Karso. Karso ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau pimpinan JI Para Wijayanto. Namun, Karso telah ditangkap pada 2019 dan berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.
"Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI)," kata Argo.
Argo menyebut sudah ada 96 anggota muda yang dilatih di pusat latihan di Jateng ini. Setelah dilatih para anggota muda ini dikirim ke Suriah untuk pelatihan militer hingga merakit bom. Argo mengatakan proses perekrutan dan pelatihan dilakukan sejak 2013 sampai 2018,
"Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI)," sambung Argo.
Pusat pelatihan itu tampak seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat (tidur) para anggota JI. Polri menyebut pusat latihan ini juga dipakai untuk melatih anggota JI menjadi ahli tempur hingga merakit bom.
"Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur, sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus," ujar Argo.
BACA JUGA : 10 Negara Ini Sudah Laporkan Varian Baru Corona dari Inggris, Mana saja?
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md mengaku mendapatkan informasi mengenai anak-anak muda yang dilatih menjadi teroris. Anak-anak muda itu, kata Mahfud, dilatih khusus untuk meneror orang-orang penting.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara 'Penyerahan Hasil Evaluasi & Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa' yang digelar Rabu (16/12/2020). Mahfud mulanya berbicara tentang radikalisme yang tengah menghantam Indonesia.
"Radikalisme sedang ada di tempat kita yang kalau ada ditingkat-tingkatkan itu ada tiga radikalisme. Satu, intoleran, ya tidak suka aja gitu kalau ada yang berbeda, tidak mau bergabung dengan orang yang berbeda. Lalu yang kedua, teror. Radikalisme dalam bentuk teror," kata Mahfud seperti dikutip dalam video yang disiarkan kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (17/12).
Mahfud kemudian mengungkap informasi yang didapatnya perihal pergerakan teroris muda tersebut. Dia bahkan mengaku mendapat foto dari latihan khusus itu.
"Bahkan saya mendapat informasi ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP (very very important person). Saya dapat foto latihannya juga," ungkapnya.
Namun Mahfud tak merinci mengenai VVIP yang menjadi sasaran teror tersebut.
"Nah, yang seperti ini ideologi itu radikalisme yang mengarah menghantam ideologi itu, yaitu intoleran. Yang lebih parah dari itu adalah teror-teror itu karena paham jihadis, paham jihad yang salah," ujar Mahfud. QQ Online
0 Komentar