Portal Sakti - 'Kapal Hantu' Bawa 649 Kg Kokain Terdampar di Pulau Terpencil Pasifik. Sebuah kapal tanpa penumpang atau yang dijuluki 'kapal hantu' ditemukan terdampar di sebuah pulau terpencil di kawasan Pasifik pekan lalu. Kapal hantu itu dilaporkan membawa muatan 649 kilogram kokain di dalamnya, namun tanpa ada satupun awak atau penumpang.
Seperti dilansir CNN, Kamis (17/12/2020), kapal sepanjang 5,4 meter yang terbuat dari fiberglass itu ditemukan terdampar di pantai Ailuk Atoll di kawasan Marshall Islands -- gugusan atol karang dan kepulauan gunung api antara Filipina dan Hawaii.
Muatan kokain sebesar 1.430 pon atau 649 kilogram ditemukan di dalam kapal itu. Kepolisian Marshalls Islands menyebut kokain itu disegel dan dikemas dalam bentuk balok.
Paket kokain itu dikumpulkan polisi dan sebagian besar telah dihancurkan dengan cara dibakar di dalam tungku pembakaran. Foto yang dirilis polisi menunjukkan plastik yang membungkus kokain itu mulai menguning dan tampak cap logo merah bertuliskan 'KW'.
Laporan Radio New Zealand, afiliasi CNN, menyebut bahwa seorang penduduk Ailuk, yang dihuni 400 orang, menemukan kapal itu pekan lalu. Kapal itu terlalu berat untuk ditarik warga ke pantai, sehingga mereka menyelidiki isinya dan ditemukanlah paket kokain di bagian kompartemen besar yang ada di bawah dek kapal.
BACA JUGA : Terseret Kasus Gisel, Akhirnya Hotman Paris Menjawab
Warga setempat kemudian memberitahu pihak berwenang dan polisi membawa paket kokain itu ke ibu kota Majuro, yang terletak di pulau lainnya.
Pekan ini, kepolisian setempat menghancurkan paket-paket kokain itu di tungku pembakaran. Saat ini hanya 4,4 pon atau 2 kilogram yang disimpan oleh Badan Penegakan Narkoba Amerika Serikat (AS) untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
Secara total, menurut Radio New Zealand, paket-paket kokain itu diperkirakan bernilai sekitar US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun). Temuan paket kokain itu tercatat sebagai yang terbesar yang pernah ditemukan terdampar di Marshall Islands.
Otoritas setempat meyakini kapal hantu yang membawa muatan kokain itu telah terombang-ambing di lautan selama satu atau dua tahun terakhir. Diduga kapal itu terombang-ambing dari kawasan Amerika Selatan atau Amerika Tengah.
Temuan paket kokain ini menjadi salah satu temuan narkoba terbesar, namun bukan yang pertama. Kepulauan di kawasan Pasifik berada di jalur utama perdagangan narkoba internasional dan sejumlah paket narkoba sebelumnya disita atau ditemukan di Marshall Islands.
Kebanyakan paket narkoba yang ditemukan itu dikemas secara profesional dan terkadang warga setempat memilih mengambil narkoba itu daripada melaporkannya ke pihak berwenang. Tahun 2016 lalu, seorang warga ditangkap karena menemukan 18 kilogram kokain dan tidak melaporkannya ke polisi. QQ Online
0 Komentar